ketika seni didong dihadapkan pada kemajuan zaman, maka pertanyaan yang sering muncul adalah seberapa besar kecintaan masyarakat terutama kaula muda terhadap didong itu sendiri. Banyak fihak menuntut agar didong dapat lebih maju, lebih, lebih dan lebih tanpa banyak yang menyadari bahwa untuk menjadi ceh, maka seseorang harus mampu menghancurkan masa depannya sendiri, dalam arti kekurangan ekonomi. "si ara jema temas ari ceh, orop demu rege rokok urum kupi nge kul tuk" begitu kata seorang ceh yang sudah senior di tanoh gayo, dan itu benar adanya